Tes STIFIn karyawan semakin dilirik banyak perusahaan karena terbukti membantu HRD mengatasi masalah SDM. Menurut berbagai riset, lebih dari 70% problem karyawan di perusahaan bukan karena kekurangan skill, melainkan karena personality mismatch – ketidaksesuaian karakter dengan peran kerja.
Skill bisa dilatih. Tapi kalau kepribadian genetik tidak cocok dengan tugas dan budaya perusahaan, dampaknya bisa serius: konflik tim, kinerja turun, bahkan turnover tinggi.
Fakta Data: Problem SDM Bukan Soal Skill
Beberapa data global dan nasional memperkuat hal ini:
- Gallup Report 2024: Hanya 23% pekerja di seluruh dunia yang engaged dengan pekerjaannya. Sisanya tidak engaged karena salah penempatan peran. (Gallup Report)
- Harvard Business Review: 80% turnover disebabkan oleh bad hiring decision, bukan skill gap. (Forbes)
- Dice.com: Biaya salah rekrut bisa mencapai 30% dari gaji tahunan karyawan. (Dice)
- STIFIn.com: Lebih dari 600.000 orang di 38 provinsi Indonesia telah mengikuti tes STIFIn, termasuk untuk keperluan rekrutmen perusahaan. (STIFIn)
Mengapa Personality Lebih Penting dari Skill?
- Skill bisa dipelajari lewat training & workshop.
- Personality adalah bawaan genetik, tidak berubah meski dilatih.
- Karyawan dengan personality mismatch cenderung:
- Tidak betah di pekerjaan.
- Sulit beradaptasi dengan tim.
- Mengalami stress kerja.
- Memicu turnover dan kerugian perusahaan.
Tes STIFIn Karyawan: Solusi untuk HRD
Tes STIFIn karyawan adalah metode pemetaan kecerdasan genetik dengan sidik jari. Hasil tes ini membantu HR dan manajemen untuk:
- Rekrutmen tepat → menempatkan karyawan sesuai potensi genetiknya.
- Training efektif → menyesuaikan metode belajar dengan gaya otak karyawan.
- Manajemen tim harmonis → memahami chemistry antar karyawan.
- Pengembangan karir → memandu jalur karir sesuai bakat alami.
Contoh:
- Karyawan dengan tipe Thinking lebih cocok di analisis & perencanaan.
- Karyawan dengan tipe Feeling lebih unggul di pelayanan & komunikasi.
- Karyawan tipe Sensing cocok di lapangan yang butuh stamina & detail.
Perbandingan Psikotes vs Tes STIFIn Karyawan
| Aspek | Psikotes Umum | Tes STIFIn Karyawan |
|---|---|---|
| Basis | Psikologi modern | Genetik (sidik jari) |
| Hasil | Bisa berubah seiring pengalaman | Tetap, karena bawaan lahir |
| Durasi tes | 1–2 jam | 5–10 menit |
| Fokus | Gambaran umum kepribadian | Spesifik: mesin kecerdasan genetik |
| Kegunaan HR | Rekrutmen dasar | Rekrutmen, training, career path |
Studi Kasus Perusahaan
Beberapa perusahaan yang menggunakan tes STIFIn karyawan merasa ada perbedaan signifikan:
- Turnover karyawan turun karena penempatan lebih tepat.
- Produktivitas meningkat hingga 20–30% dalam 6 bulan.
- Training lebih efektif karena metode sesuai gaya belajar.
Cara Mengadakan Tes STIFIn untuk Karyawan
- Hubungi Promotor STIFIn Resmi di 0895-3210-66586.
- Tentukan jumlah karyawan yang akan dites.
- Lakukan tes sidik jari (5–10 menit per orang).
- Terima laporan hasil tes + penjelasan hasilnya.
- Gunakan hasilnya untuk rekrutmen, training, dan pengembangan tim.
Biaya Tes STIFIn Karyawan
Biaya tes bervariasi tergantung jumlah karyawan dan paket layanan. Untuk kebutuhan perusahaan, biasanya tersedia paket khusus agar lebih efisien.
Kesimpulan
Lebih dari 70% problem SDM di perusahaan bukan soal skill, tapi karena personality mismatch. Solusi terbaik bagi HRD adalah menggunakan tes STIFIn karyawan.
Dengan tes ini, perusahaan bisa rekrut lebih tepat, membentuk tim lebih harmonis, dan mengembangkan karyawan sesuai potensi genetiknya.


